Cerpen kehidupan sehari-hari
SEPATAH
KATA UNTUKMU MENTARI
Pagi ini aku
terbangun dari mimpi indah bersama sang dewi,ku langkahkan kaki untuk menuju
dapur. Merdu alunan suara ayam jago bersahutan,memecahkan sunyi pagi ini. Hari
ini hari Senin 27 April 2011 pukul 04.30,seperti biasa bangun tidur segera
ambil air wudhu untuk segera ku laksanakan sembahyang subuh. Sela perjalanan
dari tempat wudhu dan ke pesholatan ku lihat sosok wanita dengan daster
kembang-kembangnya yang sedang sibuk membereskan dapur. Ia adalah ibuku,beliau
selalu bangun pagi buta bahkan sebelum ayam berkokok demi mempersiapkan semua
hal untukku,ayahku,dan adikku. Tak
terasa air mata menetes di pipi,melihat kasih sayang seorang ibu untuk
keluarganya. Ku segera bergegas untuk sholat sebelum ibuku menyadari bahwa aku sedang
berdiri menatapnya. Selesai sholat,kuberdoa kepada sang Illahi ku panjatkan doa
dan terus ku bayangkan sosok ibuku yang telah membesarkan ku hingga aku
bertumbuh sampai sekarang bertumbuh sampai sekolah SMK. Ku berterimakasih
kepada Allah yang telah memberi ku kenikmatan iman,islam,dan ihsan serta telah
memberi seorang bidadari surga yang dengan tulus cinta,kasih dan sayang
membahagiakan keluarganya.
“Ekaaaa,,,bangunnnnnnnn,ini
sudah siang mau sampai kapan kamu molor terus,perempuan jangan molor terus
bantuin nih ibunya atau ngapain gitu jangan molor terus”. Teriakan itu tak
asing,itu adalah teriakan ibuku yang kadang juga bisa menjadi alarm saat saya
belum bangun. Sontak aku langsung berdiri dari lamunan ku,segera ku copot
mukena dan berlari menghampiri ibu.
“Hadir bu,Eka ada
disini,,jangan teriak-teriak lagi,kasian tuuh tetangga bisa-bisa jantungan
mendengar suara ibu,” kataku sambil tersenyum. Eka itu adalah nama panggilan ku
dalam keluarga sebenarnya namaku adalah Vanesa Eka Prastiwi,namun berawal dari
ibuku yang memanggilku Eka sehingga orang-orang juga ikut memanggilku
Eka,padahal aku lebih suka dipanggil Nesa.
“Sudah sholat belum? kau ini
jam segini baru nongol !” . “Ya jelas sudah dong bu,ibu aja yang gak tau,”
jawabku sambil ku mulai bergegas mengambil pisau untuk membantu ibuku memasak.
“Ya baiklah kalau emang sudah sholat,seenggaknya kamu nggak kalah sama tuh ayam
yang udah hadir dari tadi nemenin ibu masak didapur” katanya sambil menunjuk
seekor ayam jago berbulu merah bercampur hitam yang sudah berdiri di samping
pintu dapur ku.
Di tengah kesibukkanku dan ibuku untuk mempersiapkan
sarapan pagi ini tiba-tiba ada bayangan hitam seorang lelaki berperawakkan
besar dan tinggi menghampiri kami. Seketika ku terkejut namun semakin bayangan
tersebut mendekat semakin ku bisa menebak bahwa bayangan tersebut adalah
sesosok ayahku. Sebelum ia mengagetkan aku dan ibuku,aku sudah bergerak balik
badan dan justru ayahku yang kaget. Suara tawa memcahkan keheningan dan
kesibukkan aku dan ibuku kali ini.
“Lagi masak apa nih
bidadari-bidadariku” tanya ayahku dengan kondisi yang masih sisa-sisa tertawa.
“Rahasia dong,kejutan deh pokoknya sarapan pagi ini,”kata ibuku. “Daaaaaaaannnnnn
yang pasti istimewa,karena kali ini yang masak aku,,ya kan buu?” kataku sambil
berkacak pinggang dan melirik ibuku.Ibuku hanya tersenyum melihat ulahku.
Akhirnya sarapan pun sudah siap,kami sekeluarga segera
berkumpul di meja makan. Kami segera menghabiskan sarapan,dan bergegas untuk
melaksanakan aktivitas kita masing-masing. Aku dan adikku berangkat sekolah
bareng bersama ayahku,sedangkan ibuku berangkat kerja belakangan karena harus
beres-beres rumah. Kami menjalani aktivitas sehari-hari ini dengan penuh
kebahagiaan. Jam telah menunjukkan pukul 15.15,pelajaran dikelasku segera
berakhir segera ku bereskan barang-barangku dan bersiap pulang. Namun,setelah
aku cek handphoneku ternyata ada beberapa notif yang salah satunya adalah
pemberitahuan untuk rapat organisasi. Sehingga aku terpaksa untuk menunda
pulang dan ikut berpartisipasi dalam rapat tersebut,dan segera aku juga memberi
kabar kepada orang tuaku untuk pulang terlambat.
Akhirnya rapat berakhir pukul 17.00,aku segera menelpon
ayahku untuk menjemputku beruntung ternyata ayahku juga dalam perjalanan pulang
jadi aku tidak menunggu lama. Selang beberapa menit akhirnya ayahku tiba,aku
segera masuk ke mobil karena waktu sudah semakin sore. Dalam perjalanan
pulang,tiba-tiba aku teringat sesuatu bahwa hari ini adalah hari ulang tahun
ibuku yang ke 30. “Ayah,sekarang tanggal 27 kan?” kataku kepada ayahku yang
sedang fokus menyetir. “Iya la emang kenapa nak?”. “ Ayah ingat nggak hari ini
ada apa ?” tanyaku
“Emang ada apa?” jawab ayahku
singkat. “ Hari ini kan hari ulang tahun ibu, ayah!”.
“Oh iyaaa yaaa,,astaghfirullah
ayah sampai lupa nak, ya udah sekarang kita buat kejutan buat ibumu ya!”.
Akupun mengangguk,karena itulah yang aku pikir sejak tadi jika ayahku tidak
berpikiran seperti itu.
Kami pun segera mencari toko roti,dan membeli 1 kue tart
yang cukup besar untuk dihadihakan kepada ibuku. Setelah membeli roti kami juga
pergi ke swalayan untuk mencari perlengkapan hiasan ulang tahun. Handphoneku
berdering,dan terdapat notif panggilan dari ibuku. Segera ku angkat panggilan
tersebut bahkan sebelum aku menjawab salam ibuku,ibuu sudah bertanya banyak
sekali kepada saya yang ada intinya hanya 1 pertanyan yaitu kenapa sampai
sekarang aku belum pulang padahal adzan maghrib telah berkumandang,dan sebelum
aku menjawab semua pertanyaan dari ibuku itu telepon sudah ditutup dan pesannya
agar aku segera pulang. Memang sudah kebiasaan dari ibuku seperti itu,setiap
salah satu dari kami ada yang belum pulang sampai adzan maghrib dan tidak ada
ijin maka kami akan terkena semprotan dengan berbagai pertanyaan bagaikan
kereta melintas.
Ku ceritakan percakapan singkat tadi kepada ayahku,dan ia
tertawa. “ Kalau ayah kan tadi emang sudah rencana pulang habis maghrib tapi
ternyata meetingnya diundur,jadi bisa lebih awal deh,dan ibumu gak ngomel sama
ayah karena dia udah tau kalau ayah pulang malam hari ini” kata ayahku sambil
tertawa. Setelah perbincangan singkat tadi dan karena kita juga sudah memilih
barang yang kita butuhkan,kami segera oulang kerumah sebelum ibuku berpidato
panjang lebar lagi. Ku buka lagi handphone ku dan ternyata ada notif dari
adikku.
adikku tercinta,,
“Kak buruan pulang deh,tuh ibu
sudah ngedumel mulu dari tadi.bilang kakak tuh anak perempuan masak jam segini
belum pulang dan gak ada ijin gitu!”
Tertawa ku membaca pesan singkat dar adikku ini.
Send to adikku tercinta,,
“Iya dek,ini kakak juga dalam
perjalanan pulang bentar lagi juga sampai dirumah. maafin kakak dek,soalnya
kakak tadi sama ayah mampir dulu di toko beli kue tart kan hari ini hari ulang
tahunnya ibu kan!!”
Selang beberapa menit dari
pesan adikku tadi,akhirnya aku dan ayahku sampai dirumah,beruntung ibuku sedang
berada didapur sehingga ia tidak tau kedatangan kami. Segera ku temui adikku
yang sedang asyik mendengar kan musik sambil membaca buku untuk menyuruhnya
menahan ibu tetap didapur sehingga kita bisa menghias ruang keluarga. Akhirnya
adikku pun menyetujuinya,dan ia bergegas menghampiri ibu. Aku bersama ayahku
menghias ruang keluarga,tak lama karena yang kami beli tidak begitu banyak.
Setelah ruangan siap aku
berpura-pura datang kedapur untuk menyapa ibuku,sebelum ibuku berceramah
panjang lembar ku tarik tangan ibuku untuk menuju ke ruang keluarga. Bersama
adikku bersusah payah kami menarik dan mendorong ibuku untuk sampai diruang
keluarga. Sesampainya disana,ayahku sudah bersiap membawa kue tart beserta
lilin-lilin kecil yang kerlap-kerlip bagaikan bintang di malam hari. Ibuku
tercengang kaget dan tak terasa ternyata bulir-bulir suci dari matanya yang
sejuk telah menetes membasahi pipinya yang bulat. Ayahku mulai mendekat dan
menyanyikan lagu bernada selamat ulang tahun kepada ibuku. Serangkai doa telah
diucapkan oleh ibuku,dan perlahan lilin-lilin telah redup tangis haru mewarnai
suasana malam ini.
Kupeluk ibuku dan ku ucapkan
sepatah kata untuk dia sang Mentari hidupku
“IBU,AKU MENCINTAI IBU KARENA ALLAH” itulah kata ku yang
ternyata membuat air mata kami bercucuran begitu derasnya.
SELESAI
Cerpen ini saya buat berdasarkan dengan pengalaman saya dan cerpen ini saya persembahkan kepada ibu tercinta saya yang telah merawatku sejak kecil.
cerpen ini jauh dari kata sempurna maka dari itu kritik dan saran dari pembaca sangat saya butuhkan.. terimakasih atas perhatiannya yaa!!!
Komentar
Posting Komentar